Ada banyak sekali mitos seputar gitar di luar sana. Ketika menjelajahi internet, media sosial, atau bahkan dalam obrolan di bar bersama teman sesama gitaris, kalian pasti sering mendengarnya! Di balik setiap fakta di luar sana, terdapat banyak misinformasi tentang gear yang siap menipu pemain pemula dan membingungkan pemain berpengalaman sekalipun. Beberapa di antaranya terdengar konyol, merugikan, dan bahkan banyak juga informasi yang sudah kadaluarsa di zaman sekarang ini.
Oleh karena itu kami mengumpulkan beberapa mitos yang sering didengar pemain, kami juga sudah merangkum fakta dan kini siap menyampaikan kesimpulan kami. Kencangkan strap gitarmu sembari membacanya satu per satu!
Mitos #1: Gitar dengan harga terjangkau otomatis berkualitas buruk
Kita sering mendengar perkataan, “ada harga ada kualitas” atau “harga tidak berbohong”. Maka ketika sesuatu ditawarkan dengan harga yang terjangkau, kita jadi berpikir… minusnya apa, nih? Apakah pemikiran yang sama juga terlintas di pikiranmu ketika melihat gitar berharga terjangkau? Tapi apakah harus begitu? Jawaban singkatnya – tidak. Jawaban lebih panjangnya? Masih tidak, lanjutkan membaca jika ingin mengetahuinya.
Memang benar, gitar berharga terjangkau biasanya dibuat dari material yang juga terjangkau. Dari kayu hingga hardware, elektronika, dan finish yang digunakan. Kata kunci “terjangkau”, tidak selalu berarti instrumen yang buruk. Banyak di antaranya meski berharga terjangkau tetap menjadi instrumen yang baik dengan keunggulannya sendiri. Bahkan, banyak raksasa industri gitar pada umumnya mengandalkan produk gitar mid-range yang mereka keluarkan untuk meraup keuntungan. Merek-merek tersebut memahami tidak semua orang bisa langsung mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Dengan menciptakan produk dengan harga yang ramah di dompet, tapi gitar yang didapat tetap bisa dibanggakan, mereka berharap kami akan senang memainkannya kemudian bisa beralih ke model high-end yang mereka tawarkan. Reputasi mereka menjadi taruhannya, sehingga mereka tidak akan membuat produk yang asal-asalan.
Tapi bagaimana cara perusahaan mengurangi biaya pembuatan gitar-gitar itu tanpa menurunkan kualitasnya? Rahasianya ada di teknologi otomatis (CNC). Dengan memprogram mesin untuk melakukan pekerjaannya, perusahaan bisa membuat instrumen dengan waktu yang lebih singkat. Dan mengingat human error tidak akan hadir di sini, hampir tidak ada variasi di gitar yang dibuat di sana. Setiap instrumen adalah replika yang sempurna (dari segi dimensi) dari versi original, sama persis di setiap sudut dan lekukannya.
Bahkan jika kamu tidak berniat menghabiskan semua uangmu pada sebuah instrumen, kamu masih bisa memilih mana yang ingin dibeli. Daripada melihat harga dan spesifikasi, coba mainkan saja dan tanyakan dirimu sendiri – apakah suaranya bagus? Apakah cocok dengan saya? Apa saya akan menggunakannya hingga beberapa tahun ke depan? Tapi serius deh, coba beberapa model dan bandingkan perbedaannya. Ketika kamu langsung merasa nyaman dengan satu gitar, mungkin itulah pilihan yang tepat untuk kamu bawa pulang.
Mitos #2: Tabung selalu lebih baik
Ketika sebuah mitos gitar melekat, biasanya akan melekat lebih lama dari semestinya. Berikut ini adalah contoh yang mungkin berlaku di masa lalu, tapi di masa kini sudah tidak lagi valid. Amp solid-state masa kini adalah monster yang sangat berbeda dari masa lalu.
Amp Solid-state memiliki reputasi buruk akan suaranya yang steril, kurang warm dan suara yang jauh dari amp tabung. Tapi sekarang sudah tahun 2021 – teknologi sudah mengejar ketertinggalan dan kini sudah banyak amp solid-state yang tidak lagi tertinggal dari segi nadanya berkat teknologi modelling digital. Kemudian ada keunggulan besar dengan tidak memiliki tabung vakum. Mereka lebih kokoh, lebih mudah dirawat dan sering kali, berbobot lebih ringan. Jika kamu sedang membutuhkan amp yang mungil, berharga terjangkau, ringan, dan menghasilkan nada yang baik, amp solid-state adalah pilihan yang tepat.
Untuk kalian yang masih sedikit ragu tentang kualitas nada dari amp solid-state, kami ingin bertanya, apa kalian sudah mendengar langsung beberapa model terbaru di luar sana? Kemajuan teknologi telah sangat jauh berkembang, dan banyak amp solid-state kini dapat menghasilkan begitu banyak nada, efek, dan reverb dengan realisme yang mengejutkan. Kalian bisa menemukan fitur-fitur lainnya seperti direct record out dan kelas daya yang bervariasi, oleh karena itu coba jelajahi pilihan yang menarik yang tersedia di luar sana – kami yakin kalian akan kaget!
Mitos #3: Semua senar itu sama
Senar Gitar itu hanya benang tipis berbahan logam, kan? Apa bedanya, terutama untuk suaranya? Konstruksi, ukuran dan treatment – kamu punya pilihan, dan hal itu ada alasannya. Pikirkan nada dan karakter yang ingin kamu dapatkan. Bagaimana style jamming kamu, dan sesering apa kamu bermain? Apa kamu lebih condong ke genre tertentu? Berikut adalah rangkuman singkatnya.
Senar yang lebih kecil terasa lebih responsif dan nyaman saat dimainkan. Jika kamu pemain baru dengan jari yang lembut, atau pemain shredder yang senang bermain riff rumit dan chording yang presisi, ini adalah pilihan yang tepat. Lebih suka bermain classic rock dan blues? Ukuran Medium menghadirkan sustain yang lebih baik dan nada yang lebih tebal, dan menawarkan bending yang relatif lebih mudah. Musisi Jazz, di sisi lain, umumnya lebih memilih nada yang lebih warm dari senar yang lebih tebal dengan ketebalan di atas .011. Ukuran ini juga sesuai untuk penikmat metal yang senang dengan tuning ekstra low.
Material juga membuat perbedaan. Senar gitar yang paling umum dibuat dari bahan baja, tapi nikel dan logam alloy lainnya juga ada. Lapisan yang membalutnya adalah bagian yang paling mempengaruhi suara dan feel saat dimainkan. Lapisan nikel adalah yang paling sering ditemukan, menyeimbangkan brightness dan warmth. Kontras dengan nikel murni, yang condong lebih warm tapi lebih minim di karakter bright. Sedangkan senar Bronze, sebagian besar hanya sering muncul di dunia akustik. Stainless steel mampu menghasilkan nada yang garing, dan terkadang menghasilkan suara gesekan tangan yang tak diinginkan. Terdapat juga beragam treatment senar yang menghasilkan berbagai efek pada nada dan daya tahan senar kamu.
Terakhir, ada senar winding. Tipe senar terpopuler – roundwound – memiliki tepian senar bergerigi dengan suara yang menggigit. Half-rounds, atau roundwounds, memiliki tekstur yang lebih smooth, tapi memiliki attack yang lebih tenang. Senar Flatwound adalah yang terhalus, dan mereka adalah pilihan pada pemain jazz berkat nadanya yang lebih mellow dan gelap. Sejujurnya, satu-satunya cara mengetahui senar apa yang paling tepat untukmu adalah dengan bereksperimen, beli beberapa set senar yang berbeda dan mulai mainkan!
Mitos #4: Gitar tua lebih baik dari gitar baru
Sekali lagi, semuanya ditentukan oleh pemainnya. Memang tidak diragukan lagi jika instrumen tua memiliki romantismenya tersendiri, tapi kamu tentunya tak bisa bersikeras bahwa instrumen baru tidak memiliki kelebihannya sendiri.
Para penikmat gitar vintage menuliskan tentang nada dan pesona gitar tua pada lirik yang mereka tulis, tapi apakah itu benar? Memang benar sebagian besar kayu yang digunakan pada instrumen tersebut sangat sulit ditemukan, alias langka. Ditambah dengan sebagian besar gitar hero yang kamu puja kemungkinan besar punya kaitan dengan instrumen dari era tertentu (seperti Peter Green, Eric Clapton, dll.), dan kamu juga turut bersaing dengan para kolektor. Hal itu yang menyebabkan hal ini berujung pada segi finansial – gitar vintage yang dicari-cari bisa berharga tinggi, untuk dibeli dan dirawat.
Di sisi lain, gitar modern juga memiliki banyak keunggulan. Diproduksi masal atau dibuat dengan tangan, atau keduanya, kemajuan di industri musik terus menciptakan instrumen yang bersuara dan bermain lebih baik dari sebelumnya. Kami bahkan berani berkata, para luthier high-end seperti orang-orang dari Fender Custom Shop, Heritage’s Custom Shop, dan masih banyak lagi, telah menyertakan aspek yang menjadikan gitar vintage spesial ke dalam desain mereka.
Bahkan jika kamu berhasil mendapatkan gitar lama, jika tidak dirawat dengan baik – tidak mungkin bisa bermain sebaik gitar versi barunya. Selain itu, dengan gitar baru, kamu tentunya mendapatkan kualitas terbaik ketika dikeluarkan dari boksnya. Dan sebagian besar juga memiliki garansi. Dan terakhir – jika terbentur atau rusak– di mana hal itu sangat bisa terjadi, kamu hanya perlu mengeluarkan uang yang jauh lebih sedikit untuk mencari spare parts yang dibutuhkan.
Mitos #5: Belanja mahal untuk gitar yang bagus, berhemat di amp
Selama kamu memiliki gitar yang bagus, semuanya akan baik-baik saja. Apakah benar begitu? Tidak juga. Mari kita bahas lebih dalam.
Meski gitarmu mungkin adalah bagian yang paling terlihat dari seluruh proses bermain gitar, tidak bijak jika berkata kamu akan menghasilkan suara yang baik tampa ditemani amp yang juga berkualitas. Amp terbaik akan selalu meningkatkan tone dari setiap instrumen yang dipadukan dengannya. Padukan gitar mahal dengan amp inferior dan kamu akan mendengar perbedaan suara yang sangat jelas – bukan perbedaan yang bisa kamu nikmati.
Kami tidak menyuruhmu untuk totalitas di amp dan mengabaikan gitarmu. Lebih signifikan lagi, gitar yang buruk akan memberikan pengalaman bermain yang payah, dan tidak ada amp di dunia ini yang bisa memperbaikinya. Maksud kami adalah, pilih gitar terbaik dan amp terbaik yang sesuai dengan anggaranmu.
Pada akhirnya, gitar dan amp ditujukan untuk saling berdampingan. Keduanya sama pentingnya untuk kita, para gitaris! Kamu mungkin menganggap salah satunya lebih penting, tapi keputusan ada di tanganmu, dan yang terpenting adalah menemukan keseimbangan yang sesuai dengan style performa yang kamu pilih.
Setelah kamu tiba di bagian akhir artikel ini, kami harap kamu sudah lebih memahami seputar mitos gitar yang telah lama mengganggumu. Sudah lama menahan diri untuk gitar atau amp baru itu akibat misinformasi? Instrumen tidak harus berharga tinggi untuk menjadi koleksi yang baik.
Baca lebih: Melawan Kelembaban Gitar di Asia Tenggara