Jadi, kamu sedang membangun studio rekaman. Daftar pembelianmu berikutnya? MIDI controller. Masalahnya adalah kamu tidak yakin apa yang harus dipertimbangkan. Di situlah kegunaan artikel ini. Kami akan memberimu gambaran singkat tentang segala hal seputar MIDI. Di akhir artikel ini kamu akan jadi pro. Setidaknya, dalam hal MIDI controller.
MIDI controller, terlepas dari namanya yang terdengar futuristik, bukanlah penemuan baru. Mereka muncul di awal tahun 80-an sebagai bentuk komunikasi antar perangkat. Sistem ini bekerja dengan sangat baik sehingga tetap menjadi andalan di dunia rekaman sejak saat itu. Saat ini, MIDI controller umumnya mengacu pada peralatan apa pun yang menghasilkan atau bertindak sebagai perantara untuk data MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Sebagai aturan, pengontrol ini biasanya tidak menghasilkan nada yang dapat didengar sendiri. Kamu harus memicu data MIDI pada antarmuka mereka, yang kemudian akan ditransmisikan ke modul suara atau synth. Dari situ, data diteruskan ke speaker, dan keluar ke dunia.
Kita anggap saja kamu sudah terbiasa dengan gaya produksimu sendiri, maka menentukan jenis MIDI controller yang kamu butuhkan sangatlah mudah. Setelah menentukan beberapa karakteristik, yang tersisa hanya mempersempit pilihan sampai kamu mendapatkan perpaduan sempurna itu. Jadi keluarkan daftar yang kamu butuhkan, angkat kak mu, dan selami panduan kami tentang MIDI controller.
Baca lagi: MIDI Controller Terbaik untuk 2022
Tipe-tipe controller
Keyboard controller
Tidak diragukan lagi, controller yang paling ikonik dan ada di mana-mana. Jika misalnya nama controller ini belum cukup memberimu petunjuk, bentuknya terlihat seperti keyboard piano, tapi terdapat banyak knob, tombol, dan fader. Kamu mungkin menemukan satu atau dua roda mod. Sentuhan-sentuhan kecil ini adalah metode praktis untuk pembentukan suara secara real-time. Banyak yang menemukan nuansa analog dari keyboard controller jauh lebih menyenangkan daripada menggunakan komputer dan mouse.
Mempertimbangkan keyboard controller? Lihat fitur “kunci” ini untuk mempertimbangkan mana yang paling cocok untukmu.
Jumlah keys
Dari keys satu oktaf yang menghemat-ruang, hingga jangkauan yang lebih luas yang cocok dengan piano akustik mana pun – selalu ada ukuran keyboard untuk semua pemain. Biasanya, keyboard controller dilengkapi dengan 25, 49, 61, atau 88 keys. Jumlah keys yang harus pilih bergantung pada bagaimana kamu akan menggunakan controller tersebut.
Studio berukuran lebih kecil akan kesulitan mengakomodasi keyboard berukuran lebih besar. Demikian juga, jika kamu membuat nada yang menjangkau seluruh lingkup harmonik, kamu akan sangat dibatasi oleh keyboard mini. Faktor penting lainnya untuk dipertimbangkan adalah pemetaan jangkauan. Kadang-kadang dikenal dengan pemisahan keyboard, fitur ini menetapkan set tombol ke suara yang berbeda. Ini adalah cara cepat untuk beralih antar instrumen. Sejumlah besar sampel orkestra dipetakan ke bagian bawah rentang kunci penuh. Singkatnya, jika kamu berencana untuk mendapatkan hasil maksimal dari library instrumen, tentunya akan lebih baik jika kamu memiliki lebih banyak keys pada controller.
Aksi Key
Memang benar, semua hal yang menghiasi keyboard itu penting. Tapi cara keyboard itu sendiri bermain sama pentingnya. Pikirkan tentang bagaimana kamu ingin setiap keys-nya terasa saat ditekan.
Tombol synth-action ideal untuk musisi yang memiliki sentuhan lebih ringan. Oleh karena itu, mereka juga bagus jika kamu akan memainkan bagian yang cepat atau arpeggiator yang kompleks. Itu karena pegas pada keys secara signifikan lebih ringan daripada keys biasa. Mereka juga bangkit kembali ke posisi istirahat dengan lebih cepat.
Tetapi jika kamu berasal dari latar belakang piano, kamu akan merasa keys yang berat terasa jauh lebih menyenangkan, karena mereka tidak mudah turun. Keys berbobot sedang terasa lebih berat daripada aksi synth, namun masih mempertahankan sedikit pegas. Dan saat kamu benar-benar mencari keaslian (dan latihan jari), beralihlah ke keys resistensi tinggi yang berat.
Aftertouch dan velocity
Berkaitan erat dengan key-action, aftertouch mengacu pada kuatnya tekanan yang diberikan pada tombol/pad setelah ditekan. Pikirkan vibrato yang tersisa setelah line utama berakhir. Tanpa melepaskan not, itu memberi kesan pemain yang menekan keys lebih dalam. Ini adalah cara yang mudah untuk menambahkan dorongan pada lagu tanpa perlu repot mengubah nada melalui wheel mod atau joystick.
Monophonic (saluran aftertouch) mengukur kuatnya tekanan tunggal pada seluruh keyboard, terlepas dari tombol mana yang kamu tekan. Aftertouch polifonik, di sisi lain, mengalokasikan sinyal yang berbeda ke tombol individual. Katakanlah kamu menahan chord sambil menekan salah satu tombol lebih keras daripada yang lain. Not itu akan terasa lebih keras daripada yang lain ketika dimainkan pada keyboard dengan aftertouch polifonik. Namun, aftertouch monofonik akan menyebabkan semua nada dalam chord tersebut menjadi lebih keras pada saat yang bersamaan.
Pada keyboard, kekuatan yang digunakan untuk memainkan nada disebut velocity (kecepatan). Menyesuaikan kecepatan keys membantu menduplikasi variasi nada alami yang biasa kita dengar pada instrumen akustik. Jika kamu menjaga kecepatan tetap konstan di semua nada, kamu akan mendapatkan suara yang seragam. Beralih kecepatan membantu untuk “memanusiakan” kinerja kamu. Sebagai tambahan singkat, sensitivitas kecepatan selalu ada pada keyboard modern. Namun, tidak ada salahnya untuk memastikan apakah pengaturan controller kamu sudah sesuai dengan hasil akhir yang kamu inginkan.
Wheels/roda
Jika kamu benar-benar ingin membedakan gaya permainanmu, cari controller dengan roda. Roda pelengkung pitch dengan mulus memodulasi pitch hanya dengan sedikit gerakan jari. Penggunaannya cukup jelas, seperti transpose di tempat. Roda modulasi memiliki peran yang lebih samar. Bergantung pada bagaimana kamu menggunakannya, mereka mampu menambahkan ekspresi pada nada. Menambahkan vibrato, memutar simulasi speaker rotasi ke atas atau ke bawah – ini semua adalah elemen yang bisa dirangkai ke parameter roda mod.
Kendali tambahan
Bukan sesuatu yang wajib, tetapi mereka adalah fitur tambahan yang fun jika kamu dimiliki. Terutama jika kamu adalah pemain yang senang bereksperimen.
Continuous controllers (CCs) adalah pesan MIDI yang mengirimkan rentang nilai untuk faktor seperti volume, pan, data slider, dan sebagainya. Sebagian besar DAW secara otomatis memetakan CC ke hampir semua aspek aplikasi yang dapat dikontrol. Jika kamu paham yang kamu lakukan, menambahkan CC ke pengurutan dapat memberikan kehidupan baru pada komposisi MIDI.
Kamu mungkin telah memperhatikan banyak controller dengan bagian yang sedikit empuk. Tombol-tombol ini memiliki banyak kegunaan. Perlakukan mereka seperti bantalan drum kecil ketika kamu ingin menyelingi bagian perkusi dalam permainanmu. Kamu juga bisa memprogramnya untuk beralih ke fitur lain, seperti mode solo atau mute.
Keyboard tertentu juga dilengkapi dengan kontrol pemetaan otomatis DAW. Meskipun DAW modern umumnya tidak memerlukan banyak dorongan dalam hal sinkronisasi, memiliki alat bawaan memiliki kelebihannya tersendiri. Yaitu, kamu tidak harus terus menggunakan mouse atau keyboard komputer.
Ada juga opsi untuk membuatnya sedikit lebih kuno dengan tambahan pedal. Bahkan, beberapa controller memiliki input khusus untuk pedal sustain/resonansi dan ekspresi tambahan. Sudah punya sendiri? Bagus! Pasang dan mainkan seperti biasanya. Berikan pengaturan polaritas sekali saja terlebih dahulu.
Controller pads
Sering dijuluki sebagai sisi lain dari spektrum MIDI controller. Hilang sudah keys hitam dan putih. Sebagai gantinya, barisan pads yang peka terhadap kecepatan. Setiap tombolnya sangat multifungsi. Gunakan mereka untuk memicu instrumen atau ketukan; warna-koordinasikan mereka dengan dinamika kinerja kamu; memainkan loop – apa pun yang bisa kamu bayangkan!
Sama seperti rekan-rekan keyboard mereka, controller pads hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Selain berbagai pads, mereka mungkin juga menyertakan knob, slider, tombol, dan bahkan layar sentuh LCD. Tampilannya yang sangat stylish membuatnya ideal untuk pertunjukan DJ yang keren, terutama saat pads-nya disinari cahaya latar. Seperti biasa, controller yang lebih kecil jauh lebih portabel. Controller dilengkapi dengan segalanya, karena ukuran yang makin besar akan memakan lebih banyak ruang di meja kamu.
Controller alternatif
Meskipun tata letak keyboard dan pads mungkin merupakan bagian penting dari industri MIDI controller, ada perangkat lain tidak terlalu umum. Untuk memulainya, tentu saja komputer. Atau telepon. Berkat pengembang yang cerdik, aplikasi yang menerima dan mengirimkan data MIDI melalui port USB/lightning atau Bluetooth kini menjadi sesuatu yang penting. Menambahkan salah satu aplikasi ini ke alur kerja kamu bahkan dapat menyederhanakan proses produksi, karena dirancang untuk serba bisa. Dan, harganya cukup murah untuk setidaknya digunakan untuk uji coba.
Tetapi jika kamu ingin sesuatu yang bisa diotak-atik secara fisik, terdapat kekurangan yang tidak konvensional. Panel twister disusun dengan knob encoding CC, dengan masing-masing dial berfungsi sebagai tombol yang dipetakan secara individual. Atau gitar/bass MIDI, yang sebenarnya berpasangan dengan software untuk melacak sinyal audio yang hampir bebas latensi. Lalu ada MIDI wind controller untuk pemain instrumen tiup kayu yang menginginkan potongan modulasi suara mereka sendiri. Masih tidak bisa melepaskan keyboard controller milikmu? Mungkin coba gunakan keytar MIDI. Ini pada dasarnya hampir sama, hanya dalam versi strap-on yang lebih kecil.
Sudah memahami semuanya? Kalau begitu selesai sudah. Jangan lupa bahwa membeli MIDI controller sama seperti memilih instrumen atau perlengkapan lainnya. Ini adalah pengalaman yang sangat dipersonalisasi. Pertimbangkan merek playability, fungsionalitas, dan identitas musik kamu. Dan jika kamu tidak menemukan perangkat yang sesuai, tidak masalah jika kamu membeli beberapa untuk digunakan bersamaan demi memenuhi kebutuhan musikmu. Bagaimanapun juga, kualitas dan kuantitas dapat hidup berdampingan.
Kini giliran kamu. Langsung saja kunjungi toko Swee Lee, di sana kamu bisa melihat semua gear rekaman kami secara langsung. Atau jelajahi website kami terlebih dahulu untuk mencari yang paling sesuai dengan style kamu. Jangan pergi dulu sebelum mengisi informasi detail kamu di buletin kami. Karena melewatkan promo berikutnya dari kami tentunya bukan sesuatu yang kamu inginkan.
Baca lagi: Gear Studio Rekaman: Panduan Belanja untuk Pemula
